batu alam untuk semua!!
Keindahan yang terletak pada sebuah baungunan yang bisa kita tangkap melalui daya imaji artistik dapat menjadi kian berwarna dengan batu alam terletak pada salah satu sisi bagiannya...
Posted on 6:11 PM

Kolam Minimalis

Filed Under () By jejenjaya at 6:11 PM

Kolam minimalis atau ada juga yang bilang kolam bali adalah suatu gaya kolam yang di peruntukan untuk mengakomodir keinginan sebuah kolam pada sebuah rumah bergaya minimalis.

Jauh berbeda dengan kolam bergaya konvensional yang mengadopsi panorama air terjun dan dihiasi dengan gundukan batu-batu artifisialnya, kolam minimalis sangat miskin materi diametris semua bidang pada akhirnya mempunyai sudut 90 derajat seperti pada tiang atau kolom.

Bentuk yang paling sederhana adalah, 2 buah kolom biasanya berukuran lebar 30 cm atau lebih mengapit sebuah bidang yang relatif menjorok lebih rendah dibanding ke-2 kolom yang mengapitnya ditambah dengan kolam utama dibawahnya. Bentuk kolamnya bisa diatas permukaan tanah atau dibawah permukaan tanah.

Batu alam yang umum di pakai untuk kolam minimalis adalah batu candi dan batu andesit meskipun tidak menutup kemungkinan jenis batu alam lain pun dapat di padupadankan untuk memberi nuansa berbeda. Mengapa batu candi dan andesit?. Mungkin jawabannya adalah kedua batu alam tersebut mewakili spirit gaya minimalis yang cenderung miskin warna dan warna yang ada pada kedua batu tersebut (candi berwarna hitam dan andesit abu-abu) merupakan warna yang lazim pada gaya minimalis.

Bidang yang di apit kolom dikiri kanannya biasanya dipergunakan sebagai media jatuhnya air. Bentuk jatuhnya air bisa dibuat sedemikian rupa, contohnya untuk menghasikan bentuk curahan air mengalir bisa dipergunakan batu andesit susun sirih 3cm x panjang (30, 40 50 dan 60cm) atau untuk menghasilkan bentuk curahan air yang melompat-lompat bisa memakai batu andesit dan candi yang di alur. Sedangkan untuk kedua kolomnya bisa dipergunakan batu candi atau batu andesit biasa (yang tidak dialur) untuk memberi kesan berbeda dari bidang yang dipakai tempat curahan air.

Adapun fungsi utama kolamnya adalah sebagai tempat penampungan air utama sebelum di alirkan ke atas dengan mempergunakan mesin pompa air portabel yang banyak dijual di toko-toko pompa air. Diatas bidang yang akan dialirkan air juga dibuat bidang selebar +/- 10 cm sebagai penampung air sekunder sebelum air jatuh agar jatuhnya air dapat merata dan bertenaga.

Pada dinding kolam utama, sisi dalam dan sisi luarnya dapat dipasang batu yang sama seperti yang di pasangkan pada kolom. Untuk variasi agar menghasilkan konfigurasi jatuhnya air lebih menarik lagi, pasanglah beberapa batu menonjol ke luar dengan formasi tak beraturan.

Posted on 9:45 PM

Batu Templek

Filed Under () By jejenjaya at 9:45 PM

Sebagian orang menyebut batu ini berasal dari kali, kenyataannya jenis batu ini di tambang/di ambil dari gunung atau bukit. Kenapa dinamakan templek mungkin karena bentuknya yang slate /lembaran dan di belah mengikuti pola batu itu sendiri sehingga tampak pada permukaannya yang tidak rata sebagaimana permukaan batu hasil potongan mesin (batu Palimanan, candi dsb.).

Dulu sebelum mesin pemotong batu masuk ke sentra-sentra produksi batu templek, untuk membuat suatu ukuran tertentu dibuat dengan cara dipahat, sekarang pahat sudah sangat sangat jarang digunakan kecuali untuk membuat jenis susun sirih dan dipergunakanlah mesin untuk menghasilkan ukuran-ukuran yang diinginkan itu. Adapun ukuran yang lazim pada batu templek ini sama dengan pola ukuran pada keramik yaitu 10x10, 20x20 dan seterusnya. Beberapa jenis batu templek ukurannya sampai 40x40 (cm) misalnya batu Templek Purwakarta mayoritas dibawah itu 30x30 (cm) ke bawah. Catatan untuk ukuran 30x30 keatas, kapasitas produksi yang dihasilkan terbatas, hal ini dakarenakan sulitnya mencari bahan dengan radius yang besar. Sedangkan untuk ketebalannya berkisar antara 1 cm sampai dengan 3 cm.

Untuk beberapa jenis, seperti batu templek Garut/Tasik dan templek Banten kecenderungan warnanya adalah hitam dengan tambahan warna kekuningan seperti tembaga, jenis lainnya seperti templek Salagedang dan Purwakarta agak sulit untuk mengklasifikasikan warnanya, ada yang menyebut kehijauan namun secara umum dapat di kategorikan berwarna abu-abu.

Yang paling berbeda dari semua jenis templek adala
h templek Kebumen. Templek kebumen ini berwarna coklat muda seperti tanah atau warna khaki pada kain. Teksturnya pun sama sekali berbeda dari kebanyakan jenis templek yang cenderung terlihat kokoh dan tanpa lobang pori-pori, Templek kebumen ini materialnya terlihat seperti lempengan tanah yang padat dengan ketebalan berkisar 2 sampai dengan 5 cm.

Semua jenis batu templek dapat di pasang pada semua bidang bangunan, baik bidang basah maupun bidang kering terkecuali templek Kebumen yang sangat tidak direkomendasikan untuk dipasang di lantai karena tekstur permukaan batunya yang cenderung menyerap kotoran sehingga sulit membersihkannya apabila terkena misalnya ceceran oli atau cipratan minyak.


Posted on 9:56 PM

Batu Susun Sirih

Filed Under () By jejenjaya at 9:56 PM

Dinamakan Batu Susun Sirih karena cara pemasangannya yang menyerupai tumpukan daun sirih yang berhelai-helai. Tidak seperti lazimnya pola pemasangan batu alam yang menampakan seluruh permukaannya, batu susun sirih dipasang dengan cara tidur sehingga hanya bagian sisinya yang berupa patahannya saja yang terlihat yang justru merupakan titik point yang ingin ditonjolkan.

Secara umum semua batu alam yang berbentuk lembaran dapat dijadikan pola susun sirih, namun begitu yang dominan untuk susun sirih adalah batu templek, diantaranya templek Salagedang, templek Purwakarta dan templek Garut/Tasik. Dari semua jenis itu templek Salagedanglah yang paling familiar untuk pola pemasangan susun sirih ini.

Ukuran batu untuk susun sirih ini biasanya 5x20, 5x15, 3x20 dan 3x15 dengan ketebalan berkisar 1-1.5 cm. Karena dibuat dengan cara di pahat maka ukuran di atas hanyalah kira-kira saja, kelebihan dan kekurangan ukuran tidaklah menjadi sesuatu yang penting karena toh pada saat pemasangan faktor ukuran ini bukan menjadi masalah utama, dan hasil akhir pemasangan lebih bergantung kepada kreatifitas tukang.

Saat ini seiring maraknya batu andesit, muncul ke pasaran batu Andesit Susun Sirih dengan variasi ukuran, mulai 3x20 sampai dengan 3x60. Untuk ukuran panjang lebih dari 60 cm sangat tidak dianjurkan karena rentan patah. Keterangan di atas berlaku pula untuk batu Palimanan.




Posted on 9:32 PM

Batu Alam Untuk Lantai

Filed Under () By jejenjaya at 9:32 PM

Pada dasarnya semua jenis batu alam dapat diaflikasikan pada bidang lantai, baik itu lantai garasi, teras ataupun kolam renang. Kenapa semua jenis batu bisa dan akan kuat apabila dipasang pada bidang lantai? Jawabannya adalah dengan mencoba membandingkannya dengan keramik yang memiliki ketebelan relatif lebih tipis dan kekuatan yang lebih getas dibandingkan batu alam, namun begitu kita sering melihat keramik dipasangkan di lantai garasi yang nota bene tempat kendaraan yang mempunyai bobot yang tentunya berat. Logika sederhananya adalah, selama keramik ataupun batu alam itu tertempel dengan erat dan tidak bergoyang apalagi lepas maka kemungkinan pecah akan semakin sedikit.

Yang harusnya menjadi perhatian adalah dari faktor kebersihannya sebab beberapa jenis batu alam salah satu diantaranya Candi mempunya permukaan yang yang ber-pori besar yang sangat memungkinkan kotoran masuk apalagi apabila terkena tanah merah yang berakibat pada proses pembersihannya sedikit susah karena tanah merah yang terbenam ke dalam pori batu candi itu. Sedangkan untuk jenis batu yang lainnya relatif tidak ada masalah walaupun jika dibandingkan dengan keramik tentunya sangat berbeda karena permukaan keramik yan sudah licin dan mengkilat. Tapi jangan lupa bahwa batu alam mempunyai nilai lebih dari sisi artistik alaminya yang tinggi.

Batu Palimanan, Templek (Purwakarta, salagedang tasik), koral sikat (Alor, bengkulu dll) dan Andesit adalah beberapa contoh batu yang biasa di pasangkan pada bidang lantai baik lantai kering ataupun lantai basah (kolam renang dan kamar mandi).

Cobalah untuk berimprofisasi pada desain pemasangan, misalnya saja batu andesit ukuran 30x30 dipasang per-empat lembar dengan di beri border 5cm batu koral sikat warna terang (mis. batu pancawarna) sehinnga memberi kesan yang tidak monoton.