Kolam minimalis atau ada juga yang bilang kolam bali adalah suatu gaya kolam yang di peruntukan untuk mengakomodir keinginan sebuah kolam pada sebuah rumah bergaya minimalis.
Jauh berbeda dengan kolam bergaya konvensional yang mengadopsi panorama air terjun dan dihiasi dengan gundukan batu-batu artifisialnya, kolam minimalis sangat miskin materi diametris semua bidang pada akhirnya mempunyai sudut 90 derajat seperti pada tiang atau kolom.
Bentuk yang paling sederhana adalah, 2 buah kolom biasanya berukuran lebar 30 cm atau lebih mengapit sebuah bidang yang relatif menjorok lebih rendah dibanding ke-2 kolom yang mengapitnya ditambah dengan kolam utama dibawahnya. Bentuk kolamnya bisa diatas permukaan tanah atau dibawah permukaan tanah.
Batu alam yang umum di pakai untuk kolam minimalis adalah batu candi dan batu andesit meskipun tidak menutup kemungkinan jenis batu alam lain pun dapat di padupadankan untuk memberi nuansa berbeda. Mengapa batu candi dan andesit?. Mungkin jawabannya adalah kedua batu alam tersebut mewakili spirit gaya minimalis yang cenderung miskin warna dan warna yang ada pada kedua batu tersebut (candi berwarna hitam dan andesit abu-abu) merupakan warna yang lazim pada gaya minimalis.
Bidang yang di apit kolom dikiri kanannya biasanya dipergunakan sebagai media jatuhnya air. Bentuk jatuhnya air bisa dibuat sedemikian rupa, contohnya untuk menghasikan bentuk curahan air mengalir bisa dipergunakan batu andesit susun sirih 3cm x panjang (30, 40 50 dan 60cm) atau untuk menghasilkan bentuk curahan air yang melompat-lompat bisa memakai batu andesit dan candi yang di alur. Sedangkan untuk kedua kolomnya bisa dipergunakan batu candi atau batu andesit biasa (yang tidak dialur) untuk memberi kesan berbeda dari bidang yang dipakai tempat curahan air.
Adapun fungsi utama kolamnya adalah sebagai tempat penampungan air utama sebelum di alirkan ke atas dengan mempergunakan mesin pompa air portabel yang banyak dijual di toko-toko pompa air. Diatas bidang yang akan dialirkan air juga dibuat bidang selebar +/- 10 cm sebagai penampung air sekunder sebelum air jatuh agar jatuhnya air dapat merata dan bertenaga.
Pada dinding kolam utama, sisi dalam dan sisi luarnya dapat dipasang batu yang sama seperti yang di pasangkan pada kolom. Untuk variasi agar menghasilkan konfigurasi jatuhnya air lebih menarik lagi, pasanglah beberapa batu menonjol ke luar dengan formasi tak beraturan.